Kamis, 30 April 2009

software informer: SOFTWARE INFORMER

driveruntukusbflash98se.zip

SOFTWARE INFORMER

SOFTWARE INFORMER???
Kalau kalian ingin software komputernya up to date terus, pakai Software Informer. Software Informer dapat mengetahui versi terbaru software-software yang telah terinstall di komputer Anda. Cara penggunaanya sangat mudah, tinggal install kemudian pilih refresh, maka Software Informer akan menampilkan versi terbaru dari software-software Anda. Dalam hal ini tentunya komputer Anda harus terhubung dengan internet terlebih dahulu. Jika Anda ingin mendownload sofware yang baru itu, maka pilih tombol “Visit program site” dan Anda akan dibawa ke website Sofware Informer untuk mendownloadnya. Sofware Informer juga memberitahukan apakah software yang terbaru itu freeware (gratis) atau shareware (Trial). Dengan software ini, Anda akan menjadi lebih efisien untuk mengetahu versi terbaru suatu software daripada harus mengeceknya satu per satu dari software yang telah terinstall dikomputer Anda.


Kamis, 12 Maret 2009

Jontor, Kucing berbibir Seksi




Kelainan rahang & gigi pada kucing

Kucing berbibir "sexy".


Kucing betina berwarna red tabby, domestik berbulu panjang tersebut diberi nama "jontor" oleh pemiliknya. Katanya si Jontor akhir-akhir ini sering berisik mengeong-ngeong sepanjang malam dan nafsu makannya pun berkurang.

Setelah pemeriksaan, diketahui kalau si Jontor sedang birahi alias minta kawin. Oleh karena itu sepanjang hari mengeong-ngeong memanggil sang pejantan.

Nama "jontor" memang sedikit menggelitik telinga. Setelah diperhatikan lebih lama, barulah mengerti mengapa kucing tersebut diberi nama Jontor. Karena memang bibir atasnya agak spesial... ya memang lumayan "jontor".

Setelah pemeriksaaan lebih lanjut, rupanya jontor mempunyai kelainan rahang yang disebut prognathism. Yaitu kelainan anatomi/posisi gigi dan mulut. Lebih spesifik lagi jenis kelainan si jontor disebut overshot.

Normalnya gigi rahang atas bertemu dengan gigi rahang bawah pada saat mulut menutup. Bila posisi rahang bawah lebih depan dari rahang atas, disebut undershot. Sebaliknya, bila posisi rahang atas lebih maju dari rahang bawah, disebut overshot.


Overshot
Undershot

Biasanya kelainan overshot dan undershot ini terjadi dengan jarak sekitar 3 milimeter. Yang istimewa pada si jontor, jarak pergeseran kedua rahang lebih dari 2 centimeter, menjadikan wajah jontor terlihat unik dan lucu.


kelainan rahang (over shot prognathism).
Prognathism Penyebab & Akibatnya
Penyebab prognathism seperti undershot atau overshot belum dapat dipastikan, sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik dan keturunan. Kucing yang yang mempunyai kelainan ini cenderung menurunkan kelainan yang sama pada anak-anaknya.

Kelainan anatomi ini akan menjadi masalah besar bila pada saat mulut menutup/mengunyah, gigi rahang atas tidak tertahan oleh gigi rahang bawah. Yang terjadi adalah gigi tertahan oleh gusi atau langit-langit mulut, sehingga gusi atau langit-langit mulut kucing terluka oleh tajamnya gigi.

Pada saat kucing masih kecil, kelainan ini tidak menyebabkan sakit yang berarti, karena gigi kucing masih berupa gigi susu yang ukurannya tidak terlalu besar. Masalah ini akan menjadi semakin parah setelah kucing menjadi dewasa dan semua gigi susu sudah berganti menjadi gigi permanen yang berukuran besar.

Penderitaan kucing yang mengalami kelainan ini akan semakin besar bila diberi makanan kering. Kucing terpaksa harus mengunyah makanan menggunakan gigi dan gusi/langit-langit mulut. Untuk mengurangi penderitaan, makanan yang diberikan pada kucing haruslah makanan basah atau lunak (direndam air terlebih dahulu).

Luka terus menerus yang disebabkan gigi, menyebabkan mulut kucing mengalami infeksi kronis. Limfoglandula (kelenjar pertahanan) yang terdapat disekitar mulut dan tenggorokan biasanya membengkak.

Jadi, hindarkan mengawinkan kucing-kucing dengan cacat gigi & rahang seperti jontor. Karena ada kemungkinan anaknya mengalami kelainan yang sama seperti induknya....kasihan, kan ?










Senin, 02 Maret 2009

VALENTINE

Valentine, Palestine
Wah…apa hubungannya antara Palestina dengan hari Valentine? Secara langsung emang nggak ada hubungannya, tapi kalo dipaksa-paksain bisa juga yaitu dengan tujuan sekadar tahu seberapa buruk wajah Valentine dikaitkan dengan isu Palestina.

Bulan Februari semua toko dan hampir semua pusat perbelanjaan menjajakan barang-barang berlabel hari kasih sayang. Nggak cuma Amerika sebagai lokomotif penjaja budaya ini, tapi termasuk Indonesia dan banyak negeri muslim lainnya rela menjadi gerbong kayak sapi ompong yang ikut-ikutan merayakannya.

Lagu di atas ditulis oleh anak muda yang peduli tentang nasib bangsa Palestina. Dikaitkan dengan Valentine yang katanya hari kasih sayang, fenomena ini sangat jauh dari perlakuan dunia terhadap masalah Palestina. Nah, karena perayaan Valentine ini masih dekat dengan luka Gaza sejumlah 1300 nyawa lebih dibantai Zionis atas izin Amerika, maka kita patut untuk mengaitkannya dan melihat kebobrokannya.

Lagu di atas tuh kurang lebih terjemahan bebasnya gini neh: kalo emang Valentine itu hari kasih sayang, trus kemana rasa cinta itu pergi bila sudah kena masalah Palestina? Nah, bahkan anak muda yang nulis lirik ini aja punya kesadaran kemanusiaan tinggi kayak gini, gimana dengan kamu-kamu yang masih aja merayakan Valentine di saat sodara-sodara kita dibantai?

Lagu ini sebetulnya nyentil banget untuk melihat betapa bopengnya wajah peradaban Barat yang suka bersembunyi atas nama cinta dan kasih sayang. Ketika Israel penjajah dihujani roket dari wilayah Gaza aja, mereka teriak-teriak seakan dunia runtuh. Padahal para zionis itulah yang datang tak diundang untuk merampok wilayah Palestina. Namun ketika Penduduk Palestina mempertahankan diri, eh…malah dibilang teroris dan dibantai. 1300 jiwa melayang dengan mayoritas anak-anak dan wanita jadi korban. Namun apa kata pemerintah Amerika dan PBB yang katanya badan perdamaian? Mereka sepakat mendukung Israel dan meneruskan pembantaian atas rakyat Gaza.

Kedua pemerintah negara ini memang saling bantu dalam hal melemahkan kaum muslimin dari segala aspeknya, terutama dari segi budaya. Bahkan, bila ditelusuri, ternyata negeri penjajah semacam Israel pun, mempunyai tradisi yang tak jauh beda dengan perayaan Valentine ala Barat. Kita tak perlu heran Israel ikut-ikutan perayaan Valentine ini karena bukankah yang mempunyai ide adalah Israel besar? (baca: Amerika= Israel besar, Israel= Amerika kecil).

Valentine ala Yahudi
Hadirnya hari Valentine, tidak begitu asing bagi komunitas Yahudi terutama dalam lingkup negara yang dirampas dari Palestina, yaitu Israel. Hari tersebut disebut Tu B’Av yang artinya adalah tanggal lima belas bulan Av (bulan orang Yahudi), kira-kira kalau dalam penanggalan masehi, tanggal ini jatuh sekitar akhir bulan Juli.
Tu B’Av ini adalah hari untuk merayakan cinta bagi orang Yahudi yang kurang lebih seperti hari Valentine. Para gadis yang dalam agama Yahudi begitu banyak larangan untuk bergaul dengan lawan jenis, pada Tu B’Av mereka keluar rumah dan memakai baju putih hasil dari meminjam serta berdansa-dansi di kebun anggur. Mereka berdansa untuk menarik lawan jenis dengan mengucapkan kata-kata “Hai para pemuda, bukalah mata kalian dan lihatlah kami. Pilihlah kami sebagai pasanganmu.”

Tak jauh beda dengan Valentine, mereka pun saling memberi bunga, permen, coklat, boneka, dan benda-benda lainnya dengan bentuk hati. Kapitalisme pun mengintip dan dimanfaatkanlah momen ini untuk meraup untung sebanyak mungkin dengan persewaan hotel, restoran dirancang dengan romantis dan lain sebagainya. Bahkan tradisi berpakaian putih itu pun ditinggalkan dan diganti dengan kaos nanggung yang (maaf) kelihatan pusarnya. Jadilah ajang ini tempat untuk melampiaskan nafsu dengan berzina atas nama hari kasih sayang.

So, bila Valentine yang notebene berasal dari budaya Romawi yang dipoles oleh budaya Kristiani lalu nyambung dengan budaya Yahudi, kita nggak perlu heran. Mereka tidak mengenal dosa, karena bagi mereka yang penting hidup ini having fun. Surga neraka itu urusan belakangan. Sangat khas sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan) yang itu bertentangan dengan Islam. Yang pantas kita herankan adalah apabila ada kaum muslimin yang masih mau turut serta berpartisipasi dalam ajang yang jelas-jelas maksiat ini.

Tengoklah Palestina
Dari uraian di atas, marilah kita tengok Palestina yang baru saja dihancur-leburkan oleh Israel laknatullah. Nyambung nggak sih kasih sayang yang mereka gembar-gemborkan itu dengan kenyataan? Ada yang nggak nyambung dengan teori mereka tentang cinta dan kasih sayang bila dikaitkan dengan fakta pembunuhan keji anak-anak dan wanita atas nama memerangi terorisme. Teori mereka basi. Masa iya sih yang kayak begini masih aja kalian percaya untuk mengikuti yang namanya Valentine atau apa pun dengan menyalahgunakan cinta dan kasih sayang?

Di saat anak-anak dan remaja Palestina hidup di pengungsian tanpa rumah, tanpa makanan, tanpa selimut di musim dingin, masa iya kamu tega menghamburkan uangmu untuk sekedar candle light dinner dengan sang pacar? Ketika tiap saat hidup mereka terancam bom kimia Israel yang membuat mereka cacat seumur hidup dan merasakan sakit tak tertahankan, masih kamu tega befoya-foya dan berpesta atas nama hari kasih sayang?

Coklat, permen dan boneka yang merupakan bagian dari dunia anak-anak adalah barang mahal untuk dinikmati. Ketapel dan batu adalah mainan dan senjata bagi anak-anak dan remaja Palestina untuk melawan Israel yang diperlengkapi dengan senjata modern sokongan dari Amerika.

Bila ingin belajar cinta dan kasih sayang, layangkan pandanganmu ke tempat konflik ini. Seorang ibu yang rela melepas putra tersayangnya untuk berjihad demi cinta kepada Allah dan rasulNya. Seorang pengantin baru yang rela meninggalkan istri demi seruan jihad melawan Israel. Seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan usia 10 tahun menggendong adiknya yang balita dengan sayang karena orang tuanya sudah syahid. Lalu, bentuk cinta yang seperti apa lagi yang kita inginkan?

Kita memang beda
Menjadi seorang muslim itu berbeda. Kita tidak butuh cinta semu berbalut nafsu atas nama maksiat. Kita butuh bukti bukan janji. Kita tidak butuh slogan-slogan cinta bila faktanya tak ada. Cinta dan kasih sayang yang diobral dalam acara bertajuk Valentine, ibarat baju yang diobral seribu tiga. Cinta dan kasih sayang itu jadi murahan dan kehilangan nilai serta rasanya. Nggak asik, gitu lho.

Cinta dalam Islam diperlakukan dengan agung. Cara memperoleh pasangan juga sudah diatur sedemikian rupa agar tidak melanggar harkat dan martabat manusia sebagai manusia. Harga diri masing-masing individu juga dijaga, bukan untuk diobral dengan genit sambil berdansa-dansi. Memberi coklat, bunga, dan kado pun boleh untuk mempererat ukhuwah dan selama tidak menimbulkan fitnah. Apalagi dalam kehidupan suami istri, wah…sangat dianjurkan itu.

Tidak ikut-ikutan acara Valentine bukan berarti kuno. Kuno atau tidaknya seseorang itu bukan dilihat dari ikutan ajang maksiat tersebut atau tidak. Tapi kuno tidaknya seseorang itu dilihat dari pola pikir dan perilakunya. Israel itu kuno, karena beraninya cuma bila didukung Amerika di persenjataan dalam melawan perlawanan Palestine. Israel itu kuno dan kejam karena beraninya cuma membunuh anak-anak dan wanita. Israel itu kuno ketika ia tidak berani face to face dalam bertempur dengan musuhnya. Jadi semua tentang zionis Israel itu kuno, kejam dan tak berperikemanusiaan. Masa iya, udah tahu begini kamu masih mau ikut-ikutan?

Tidak mem-beo acara Valentine bukan berarti anti Barat. Hal-hal yang bersifat netral dan tidak merusak akidah, bisa kita terima dengan tangan terbuka. Misalnya saja teknologi seperti komputer, pesawat terbang bahkan belajar bahasa Inggris. Itu sah-sah aja kok untuk dipelajari dan dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Tapi bila sudah pada tataran pemikiran dan peradaban semisal perayaan Valentine, natalan, demokrasi, hedonisme, permisifisme (paham serba boleh), atau isme lainnya, wah…nanti dulu.

Seorang muslim itu punya prinsip. Dia tidak akan pernah terombang-ambing oleh serbuan budaya yang nggak jelas asal-usulnya. Yang nggak jelas aja nggak mau apalagi yang jelas-jelas bukan budaya Islam dan tujuannya adalah merusak generasi muda muslim semisal Valentine’s Day ini. Jadi mulai saat ini, detik ini, tanamkan dalam diri kamu bahwa Valentine’s Day NO, tapi Islam YES, okay? Siippp deh!